Senin, 02 Mei 2022

PENYAKIT KUSTA DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN PENGOBATAN RUTIN


Penyakit kusta atau yang biasa disebut Lepra, adalah penyakit infeksi yang berlangsung dalam waktu lama. Penyakit ini menyerang saraf tepi kulit dan saluran pernafasan bagian atas. Kusta juga dapat menjalar kesaluran lain kecuali susunan saraf pusat. 

Kusta biasanya  ditandai dengan rasa lemah atau mati rasa di tungkai dan kaki, kemudian diikuti timbulnya lesi pada kulit. Kusta atau lepra disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat menyebar melalui percikan ludah atau dahak yang keluar saat batuk atau bersin.

Beberapa hari yg lalu saya menonton talk show  dalam ruang KBR di chanel youtube @kbri.id bekerjasama dengan @nlrIndonesia yaitu suatu organisasi non pemerintah untuk pemberantasan kusta. Pada talkshow kali ini membahas tentang DINAMIKA PERAWATAN DIRI DAN PENCEGAHAN DISABILITAS PADA KUSTA DI LAPANGAN bersama nara sumber : 

- dr. M Riby Machmoed MPH - Technical Advisor Program Leprosy Control, NLR Indonesia.

- Sierli Natar, S.kep-wasor TB/Kusta, Dinas Kesehatan Kota Makasar.

Hingga saat ini, pasien kusta  dan penyandang disabilatas karna kusta masih menghadapi berbagai kesulitan. Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah terkait akses  terhadap layanan  kesehatan yang layak dan minimnya informasi tentang  tata cara perawatan dan penanganan pasien kusta. Masalahnya tidak semua unit layanan kesehatan memahami informasi tentang kusta, dan masih tingginya stigma terhadap kusta dikalangan tenaga kesehatan itu sendiri,

dr Riby mengatakan bahwa penyakit kusta sudah ada sejak dahulu kala namun sampai saat ini masih belum tereleminasi karena kasusnya masih banyak di temukan di beberapa daerah di Indonesia. 

Ada 4 stigma yang sering dialami para penderita ataupun orang yang pernah menderita kusta yaitu : 

1. Minder

Karena rasa malu menderita penyakit kusta atau pernah mengalami kusta membuat pasien sulit berinteraksi dan malu keluar sehingga tidak melakukan pengobatan lebih lanjut dan menganggap bahwa penyakit kusta adalah penyakit kutukan.

2. Pihak keluarga yang tidak mendukung

Karena mereka merasa malu mempunyai keluarga yang menderita penyakit kusta, sehingga mereka menutupinya dan enggan keluar rumah untuk melakukan pengobatan

3. Minimnya pengetahuan tenaga kesehatan

Para tenaga medis khawatir jika merawat pasien kusta akan tertular juga.

4. Stigma negatif masyarakat 

Mereka menganggap penderita kusta perlu dijauhkan karena akan menulari masyarakat sekitar. Padahal tidak begitu, pemerintah sudah mengimpor obat untuk penderita kusta secara gratis agar bisa berobat dan sembuh total.


Menurut dr.Ruby bahwa data penderita penyakit kusta telah mengalami banyak penurunan diantaranya :

1. Jawa timur       : 2139 kasus

2. Jawa Barat        : 1845 kasus

3. Papua                 : 1200 kasus

4. Jawa Tengah     : 1139 kasus

5. Papua Barat      : 902 kasus


Kasus tertinggi ada di Jawa Timur, namun jika dilihat dari jumlah penduduk sekitar yang berjumlah 10.000 penduduk. Jadi daerah timur Indonesia ini masih mendominasi pasien positif kusta.


Penyakit kusta itu sendiri tidak mudah menular karena : 

- 95% dari penduduk mempunyai kekebalan alamiah terhadap kusta, sehingga tidak dapar tertular

- 33% dari pendusuk dapat tertular dan dapat sembuh sendiri. 

- Hanya 2% yang bisa tertular dan memerlukan pengobatan

- Sumber penularan hanya pada tipe basah yg belum di obati


Penularan penyakit kusta itu sendiri terjadi dari penderita kusta yang tidak di obati ke orang lain dengan kontak yang lama melalui pernafasan. Tidak semua orang juga dapat tertular penyakit kusta, hanya sebagian saja yaitu orang2 yang mempunyai daya tahan tubuh rendah. Kemungkinan anggota keluarga dapat tertular kalau tidak berobat, oleh karena itu seluruh anggota keluarga harus diperiksa. 


Ayo jaga kesehatan, mulai hidup sehat dari sekarang agar terhindar dari berbagai penyakit.